Puisi :
Surat Kepada Bunda
Mama yang tercinta
Akhirnya kutemukan juga jodohku
Seseorang yang bagai kau
Sederhana dalam tingkah laku dan bicara
Serta sangat menyayangiku
Terpupuslah sudah masa-masa sepiku
Hendaknya berhenti gemetar rusuh
Hatimu yang baik itu
Yang selalu mencintaiku
Kerna kapal yang berlayar
Telah berlabuh dan ditambatkan
Dan sepatu yang berat serta nakal
Yang dulu biasa menempuh
Jalan-jalan yang mengkhawatirkan
Dalam hidup lelaki yang kasar dan sengsara
Kini telah aku lepaskan
Dan berganti dengan sandal rumah
Yang tenteram, jinak dan sederhana
Mama
Burung dara jantan yang nakal
Yang sejak dulu kau piara
Kini terbang dan telah menemu jodohnya
Ia telah meninggalkan kandang yang kaubuatkan
Dan tiada akan pulang
buat selama-lamanya
Ibuku Aku telah menemukan jodohku
Janganlah kau cemburu
Hendaknya hatimu yang baik itu mengerti
Pada waktunya, aku mesti kaulepaskan pergi
Begitu kata alam.
Begitu kaumengerti
Bagai dulu bundamu melepas kau
Kawin dengan ayahku. Dan bagai
Bunda ayahku melepaskannya
Untuk mengawinimu
Tentu sangatlah berat
Tetapi itu harus. Mama!
Dan akhirnya tak akan begitu berat
Apabila telah dimengerti
Apabila telah disadari
Hari Sabtu yang akan datang
Aku akan membawanya kepadamu
Ciumlah kedua pipinya
Dan panggillah ia dengan kata: Anakku!
Bila malam telah datang
Kisahkan padanya
Riwayat para leluhur kita
Yang ternama dan perkasa
Dan biarkan ia nanti
Tidur di sampingmu
Ia pun anakmu
Sekali waktu nanti
Ia akan melahirkan cucu-cucumu
Mereka akan sehat-sehat dan lucu-lucu
Dan kepada mereka
Ibunya akan bercerita
Riwayat yang baik tentang nenek mereka
Bunda bapak mereka
Ciuman abadi
Dari anak lelakimu yang jauh.
Analisis Puisi :
A. Unsur Intrinsik- Tipografi
Menurut Dr. Herman J. Waluyo (1987:97). Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan prosa dan drama, larik-larik puisi tidak membangun periodisitet yang disebut paragraf, namun membentuk bait, baris puisi tidak bermula dari tepi kiri dan berakhir ketepi kanan baris. Tepi kiri atau tepi kanan dari halaman yang memuat puisi belum tentu terpenuhi tulisan, hal mana tidak berlaku bagi tulisan yang berbentuk prosa.
Penyusunan baris dan bait dalam puisi di atas sudah teratur tetapi dengan baris dan bait yang tidak sama.
- Diksi
Pemakaian kata-kata yang bermakna konotatif dalam puisi Surat Kepada Bunda ini, antara lain terdapat pada :
Karena kapal yang berlayarKata-kata diatas dapat diartikan sebagai hati seorang (kapal) yang sudah sekian lama mencari tambatan hati yang tepat (yang berlayar) dan sekarang sudah menemukan orang yang menurutnya sangat tepat untuk dijadikan seorang istri (telah berlabuh dan ditambatkan)
Telah berlabuh dan ditambatkan
Dan sepatu yang berat serta nakalKata-kata diatas berarti seorang anak yang nakal (sepatu yeng berat serta nakal) yang selalu melakukan sesuatu yang membuat ibunya selalu khawatir(yang dulu biasa menempuh jalan-jalan yang menghawatirkan), dan sekarang telah berubah menjadi orang yang baik dan selalu mendatangkan ketentraman.
Yang dulu biasa menempuh
Jalan-jalan yang mengkhawatirkan
Dalam hidup lelaki yang kasar dan sengsara
Kini telah aku lepaskan
Dan berganti dengan sandal rumah
Yang tentram, jinak, dan sederhana
Burung dara jantan yang nakalKata-kata diatas dapat diartikan seorang anak lelaki (burung jantan nakal) yang dirawat sejak kecil (yang dulu kau pelihara) dan sekarang telah menemukan jodohnya sehingga ia harus meninggalkan rumah orang tuanya (kandang yang kau buatkan)
Yang sejak dulu kau piara
Kini terbang telah menemui jodohnya
Ia telah meninggalkan kandang yang kau buatkan
- Bahasa Kias atau Permajasan
1. Personifikasi
Yang mengungkapkan adanya gaya bahasa personifikasi adalah :
Begitu kata alam begitu kau mengerti
Bila malam telah dating
Hari yang sabtu akan datang2. Hiperbola
Yang menunjukkan gaya bahasa hiperbola nampak sebagai berikut:
Hendaknya berhenti gemetar rusuh
Hatimu yang baik itu
Riwayat para leluhur kita
Yang ternama dan perkasa
Ciuman abadi
Dari anak lelakimu yang jauh
- Citraan
1. Citraan penglihatan
Contoh :
Karna kapal yang berlayar
Telah berlabuh dan ditambatkan
Jalan-jalan yang mengkhawatirkan
Kini terbang menemui jodohnya
Bila malam telah datang
2. Citraan pendengaran
Contoh :
Dan panggillah ia dengan kata: ‘anakku!’
Kisahkan padanya
Riwayat para leluhur kita
- Amanat
Amanat yang terkandun dalam puisi “Surat Kepada Bunda” antara lain :
1. Hendaknya kita mengatakan segala-sesuatu dengan sejujur-jujurnya kepada Ibu sebagai orang tua kita. Seperti pada bait :
Mama yang tercinta2. Jika memilih pendamping hidup pilihlah yang baik budi pekertinya. Terlihat pada bait:
Akhirnya kutemukan juga jodohku
Seseorang yang bagai kau
Sederhana dalam tingkah laku dan bicara3. Sorang Ibu hendaknya mau memberikan restu ketika anaknya telah menemukan jodohnya. Amanat tersebut terlihat pada bait berikut ini:
Serta sangat menyayangiku.
Ibuku,4. Hendaklah seorang Ibu menyayangi menantunya seperti halnya ia menyayangi anak kandungnya sendiri. Amanat tersebut terlihat pada bait berikut ini:
Aku telah menemukan jodohku
Janganlah kau cemburu
Hendaknya hatimu yang baik itu mengerti
Pada waktunya, aku mesti kau lepaskan pergi
….
Dan akhirnya tak akan begitu berat
Apabila telah dimengerti
Apabila telah disadari
Hari sabtu yang akan datang
Aku akan membawanya kepadamu
Ciumlah kedua pipinya
Dan panggillah ia dengan kata : Anakku!
- Rima
Contohnya pada bait pertama :
Mama yang tercintaBait tersebut memiliki rima abbab. Selanjutnya pada bait-bait berikutnya dan seterusnya juga mempunyai rima akhir.
Akhirnya kutemukan juga jodohku
Seseorang yang bagai kau
Sederhana dalam tingkah laku dan bicara
Serta sangat menyayangiku
- Nada
Nada juga berhubung rapat dengan tema, persoalan, rima, jenis dan bentuk sesebuah puisi itu.
Macam-macam nada dalam puisi:
- Nada melankolik: nada murung yang menggambarkan suasana hati yang sedih. Tekanan suara lebih rendah dan perlahan serta sesuai untuk puisi yang bertemakan penderitaan, kehampaan dan kerinduan.
- Nada romantik: menggambarkan suasana hati yang tenang dan menyenangkan. Tekanan suara agak tinggi dan diselangi oleh tekanan suara rendah dan perlahan. Sesuai untuk puisi yang bertemakan peristiwa indah dan menggembirakan.
- Nada patriotik: menggambarkan suasana hati yang penuh bersemangat. Tekanan suara lebih tinggi, pantas atau cepat. Sesuai untuk puisi yang bertemakan perjuangan, bercita-cita tinggi, besar dan mulia.
- Nada sinis: menggambarkan suasana hati yang kurang senang. Tekanan suara agak rendah dan perlahan, iaitu bersesuaian dengan puisi yang bertemakan hal yang tidak disukai atau kurang dipersetujui.
- Nada protes: menggambarkan suasana hati yang penuh pertentangan atau pemberontakan. Tekanan suara lebih tinggi dan pantas. Sesuai untuk puisi yang bertemakan ketidakadilan dan ketajaman.
Jenis nada yang terkandung dalam puisi “Surat Kepada Bunda” karya WS. Rendra tersebut yang paling tepat yaitu Nada Romantik.
- Perasaan
Contohnya terdapat pada bait :
Begitu kata alam.2. Perasaan Bahagia dan Kekeluargaan,
Begitu kaumengerti
Bagai dulu bundamu melepas kau
Kawin dengan ayahku. Dan bagai
Bunda ayahku melepaskannya
Untuk mengawinimu
Tentu sangatlah berat
Tetapi itu harus. Mama!
Dan akhirnya tak akan begitu berat
Contohnya terdapat dalam bait :
Ia pun anakmu
Sekali waktu nanti
Ia akan melahirkan cucu-cucumu
Mereka akan sehat-sehat dan lucu-lucu
- Tema
Tema dalam puisi Surat Kepada Bunda ini adalah restu seorang ibu. Rendra dalam puisi Surat Kepada Bunda mengisahkan kehidupan yang dialami seorang anak laki-laki yang telah menemukan jodohnya dan meminta izin kepada ibunya untuk menikahi kekasihnya serta agar ibunya dapat menyayangi menantunya seperti menyayangi anaknya sendiri.
- Kata Konkret
Contohnya :
Kerna kapal yang berlayar
Dan sepatu yang berat serta nakal
Dan berganti dengan sandal rumah
Burung dara jantan yang nakalB. Unsur Ekstrinsik
- Biografi Penulis
Masa kecil hingga remaja Rendra dihabiskan di kota kelahirannya itu. Ia memulai pendidikannya dari TK (1942) hingga menyelesaikan sekolah menengah atasnya, SMA (1952), di sekolah Katolik, St. Yosef di kota Solo. Setamat SMA Rendra pergi ke Jakarta dengan maksud bersekolah di Akademi Luar Negeri. Ternyata akademi tersebut telah ditutup. Lalu ia pergi ke Yogyakarta dan masuk ke Fakultas Sastra, Universitas Gajah Mada. Walaupun tidak menyelesaikan kuliahnya , tidak berarti ia berhenti untuk belajar. Pada tahun 1954 ia memperdalam pengetahuannya dalam bidang drama dan tari di Amerika, ia mendapat beasiswa dari American Academy of Dramatical Art (AADA). Ia juga mengikuti seminar tentang kesusastraan di Universitas Harvard atas undangan pemerintah. Bakat sastra Rendra sudah mulai terlihat ketika ia duduk di bangku SMP. Saat itu ia sudah mulai menunjukkan kemampuannya dengan menulis puisi, cerita pendek dan drama untuk berbagai kegiatan sekolahnya. Bukan hanya menulis, ternyata ia juga piawai di atas panggung. Ia mementaskan beberapa dramanya, dan terutama tampil sebagai pembaca puisi yang sangat berbakat. Ia petama kali mempublikasikan puisinya di media massa pada tahun 1952 melalui majalah Siasat. Setelah itu, puisi-puisinya pun lancar mengalir menghiasi berbagai majalah pada saat itu, seperti Kisah, Seni, Basis, Konfrontasi, dan Siasat Baru. Hal itu terus berlanjut seperti terlihat dalam majalah-majalah pada dekade selanjutnya, terutama majalah tahun 60-an dan tahun 70-an. “Kaki Palsu” adalah drama pertamanya, dipentaskan ketika ia di SMP, dan “Orang-Orang di Tikungan Jalan” adalah drama pertamanya yang mendapat penghargaan dan hadiah pertama dari Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta.
- Nilai-nilai
Contohnya pada bait :
Mama yang tercintab. Nilai Budaya
Akhirnya kutemukan juga jodohku
Seseorang yang bagai kau
Sederhana dalam tingkah laku dan bicara
Serta sangat menyayangiku
Contohnya pada bait :
Begitu kata alam.c. Nilai Moral
Begitu kaumengerti
Bagai dulu bundamu melepas kau
Kawin dengan ayahku. Dan bagai
Bunda ayahku melepaskannya
Untuk mengawinimu
Tentu sangatlah berat
Tetapi itu harus. Mama!
Dan akhirnya tak akan begitu berat
Contohnya pada bait :
Bila malam telah datang
Kisahkan padanya
Riwayat para leluhur kita
Yang ternama dan perkasa
Dan biarkan ia nanti
Tidur di sampingmu
- Kemasyarakatan
- Makna Puisi
Data indentitas dengan judul surat dari bunda kepada calon menantunya
ReplyDelete